Rabu, 19 Maret 2014

Goodbye Prajabatan, Welcome Sekdilu!

Sebenarnya saya sudah cukup lama membuat draft tulisan ini. Namun, berhubung jadwal Sekdilu semakin padat, maka tulisan malang ini terbengkalai dalam waktu yang lumayan panjang. hehehe. Baiklah, izinkan saya kembali menatap minggu-minggu yang sudah terlewati kemarin :)
==============================

Di asrama, kami punya Ibu dan Bapak asuh. Bapak asuh diperbantukan untuk cowo, dan Ibu asuh untuk cewe. Tentu pembagian tugas Bapak dan Ibu asuh ini sangat krusial. ya iyalah masa hal-hal menyangkut kewanitaan dibahas dengan Bapak asuh? hiiiiiiii

Ibu asuh kami bernama Ibu Endang. Dari hari pertama, Bu Endang sudah mewanti-wanti pentingnya menjaga stamina selama Prajab . 
"Kalian harus jaga kesehatan. Jangan sampai sakit! Kalau sakit sehari saja kalian tidak bisa lulus. Kalau tidak lulus tahun ini, tahun depan akan mengulang prajabatan selama 3 bulan!"
Alamaaaaak, hari pertama saja sudah dapat ultimatum seperti itu. Aih, bahkan ultimatum-ultimatum lainnya berlanjut hingga hari-hari berikutnya. hohoho

Tapi, kami cinta Ibu Endang. Berkat Ibu Endang lah kami akhirnya satu angkatan bisa mengikuti Diklat Prajabatan secara lengkap dan sehat. Meski ada beberapa di antara kami yang sakit-sakit ringan, ya sebut saja seperti flu dan demam, tapi Alhamdulillah pada tanggal 28 Februari 2014 seluruh peserta PDK, PKKRT, dan PK berhasil mengikuti ujian Prajabatan secara lancar dan tertib, hadir lengkap. Horeeeee!!!

Nah, lanjut ke bagian yang paling penting, yaitu ujian Prajab. Banyak yang bilang jangan terlalu serius selama Prajabatan dan ga usah belajar terlalu keras agar bisa lulus Prajabatan. Well yeah, pada dasarnya komponen utama prajab adalah kehadiran. Namun, komponen lain yang bagi saya cukup esensial adalah attitude dan keaktivan selama di kelas. Satu lagi yang penting, tolong baca seluruh modul yang diberikan oleh panitia prajabatan, baca satu-satu dan hapalkan poin-poinnya. Alamaaaaaaak, otak sudah tua ini makin susah saja menghapalkan isi modul itu. Ganbate!!!!

==============================
Kelas Sekdilu pertama kami dimulai pada tanggal 3 Maret 2014. Sudah tidak ada lagi kelas A,B,C dan teman-teman dari PKKRT yang sempat menjadi classmate selama 1 bulan Prajabatan. hiks hiks.Tinggal lah kami ber 70 yang kemudian dibagi ke dalam dua kelas yaitu A dan B.

Saya sendiri kebagian kelas B dan duduk bersebelahan dengan pria jangkung 190 cm berinisial Y. Kami yang berinisial buntut alfabet ini memang tak pernah beruntung dalam banyak hal, apakah itu pembagian beras, antrian, atau posisi tempat duduk. Saya, dengan sedih harus mendeklarasikan bahwa bangku saya berada di pojok belakang; tertutupi oleh teman satu meja yang tinggi luar biasa. Sehingga dan niscaya, acungan tangan gadis bertubuh ceking ini jarang sekali kelihatan oleh Widya Iswara di depan kelas. #fiuh!
Namun, tak apa-apa. konon, bangku ini berotasi secara berkala dan saya pun bisa muncul di waktu tertentu pada barisan terdepan. Alhamdulillah!

Kunjungan Menlu Iran ke Indonesia, precious moment
Kembali ke topik Sekdilu, hihi! Minggu pertama masih berisikan pengenalan Satuan Kerja di Kemlu. Bertemu dengan orang-orang penting di Kemlu? tentu! tak perlu lah disebutkan satu per satu :D Kemudian, minggu kedua kami pindah asrama ke BAIS Bogor. Satu minggu di sana tak bisa tergambarkan dengan kata-kata; yang jelas siap mental dan fisik itu super penting! 

Sekdilu 38: Kelas Kebijakan Ekonomi Domestik
Sekarang, saya dan teman-teman kembali ke asrama Kemlu. Rutinitas kelas dan bikin resume tiap malam akan selalu mewarnai hari-hari kami hingga 8 bulan ke depan. Keluhan-keluhan kebosanan dan gila-gilaan untuk membunuh suntuk sudah mulai didendangkan. Salah satu kegiatan yang membuat saya tertawa lepas selama di sini adalah latihan tari saman yang digagas oleh teman saya Stiffan. Rencananya kami akan perform pada Widya Karya ke Solo nanti. Tunggu cerita selanjutnya ya!!!!


Di depan Senayan City, 19 Maret 2014
Setelah Mengerjakan Resume

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Assalamu Alaikum wr-wb, perkenalkan nama saya ibu Rosnida zainab asal Kalimantan Timur, saya ingin mempublikasikan KISAH KESUKSESAN saya menjadi seorang PNS. saya ingin berbagi kesuksesan keseluruh pegawai honorer di instansi pemerintahan manapun, saya mengabdikan diri sebagai guru disebuah desa terpencil, dan disini daerah tempat saya mengajar hanya dialiri listrik tenaga surya, saya melakukan ini demi kepentingan anak murid saya yang ingin menggapai cita-cita, Sudah 9 tahun saya jadi tenaga honor belum diangkat jadi PNS Bahkan saya sudah 4 kali mengikuti ujian, dan membayar 70 jt namun hailnya nol uang pun tidak kembali, bahkan saya sempat putus asah, pada suatu hari sekolah tempat saya mengajar mendapat tamu istimewa dari salah seorang pejabat tinggi dari kantor BKN pusat karena saya sendiri mendapat penghargaan pengawai honorer teladan, disinilah awal perkenalan saya dengan beliau, dan secara kebetulan beliau menitipkan nomor hp pribadinya dan 3 bln kemudian saya pun coba menghubungi beliau dan beliau menyuruh saya mengirim berkas saya melalui email, Satu minggu kemudian saya sudah ada panggilan ke jakarta untuk ujian, alhamdulillah berkat bantuan beliau saya pun bisa lulus dan SK saya akhirnya bisa keluar,dan saya sangat berterimah kasih ke pada beliau dan sudah mau membantu saya, itu adalah kisah nyata dari saya, jika anda ingin seperti saya, anda bisa Hubungi Bpk Drs Tauhid SH Msi No Hp 0853-1144-2258. siapa tau beliau masih bisa membantu anda, Wassalamu Alaikum Wr Wr ..