Pada tahun 2013, Kementerian Luar Negeri membuka kesempatan untuk penerimaan CPNS dengan rincian jabatan dan jumlah formasi yang berbeda di masing-masingnya, yaitu:
1. Pejabat Diplomatik dan Konsuler (PDK), sejumlah 71 orang
2. Penata Keuangan dan Kerumahtanggaan Perwakilan (PKKRT), sejumlah 60 orang
3. Petugas Komunikasi (PK), sejumlah 27 orang
Untuk seleksi CPNS Kemlu 2013, jumlah formasi ini ternyata tidak rigid. Penentu utama hasil seleksi adalah standar kompetensi yang dimiliki peserta. Artinya, kuota formasi yang tertera pada lowongan di atas tidak diisi secara penuh hanya karena tuntutan formasi, tapi hanya peserta yang mampu menempuh seluruh rangkaian seleksi dan dinyatakan lulus lah yang diterima sebagai CPNS Kemlu. Untuk posisi PDK, jumlah peserta yang dinyatakan lulus adalah 66 orang (ditambah 4 peserta dari daerah khusus seperti Papua, NTT, dan Gorontalo), PKKRT 57 orang, dan PK sebanyak 13 orang.
Sebagai pelamar PDK, tentunya di sini saya hanya akan menjelaskan proses seleksi PDK yang secara garis besar terdiri atas beragam jenis tes. Simak ya :)
1. Seleksi Berkas Lamaran
Tidak ada yang lebih dibutuhkan selain ketelitian. Lakukan seperti apa yang diminta, kalau bisa cek berkali-kali sebelum mengirimkan berkas lamaran serta dokumen yang diminta. Saat itu, saya harus mengirimkan dokumen via pos (ingat, lakukan seperti yang diminta), jangan mengirim dokumen lewat jasa non pos lainnya jika yang diminta demikian. Untuk bocoran, saya biasanya meminta pihak kedua untuk membantu pengecekan kelengkapan dokumen saya. Biasanya orang lain lebih mudah menyadari kesalahan kita kan? :)
Sebagai gambaran, berikut dokumen yang perlu disiapkan dari jauh-jauh hari :
Sebagai gambaran, berikut dokumen yang perlu disiapkan dari jauh-jauh hari :
Ada juga berkas yang perlu diserahkan pada saat wawancara. Daripada repot belakangan, lebih baik diurus bersamaan dengan dokumen-dokumen di atas.
Dari 19.410 pelamar, hanya 6.650 pelamar yang dinyatakan lolos untuk mengikuti seleksi berikutnya. Fiuuuuuh!
2. Tes Kemampuan Dasar
Pada tes ini, peserta akan menggunakan aplikasi berbasis Computer Assisted Test (CAT). Saran saya, baca-baca dan pelajari dulu apa yang dimaksud dengan sistem CAT ini. Pada dasarnya tidak begitu sulit, secara anak muda zaman sekarang tentunya sudah sangat paham menggunakan perangkat komputer. Namun, tidak ada salahnya mencari tahu supaya tidak kagok di saat ujian. Kadang, kesalahan teknis karena tidak paham mengoperasikan komputer akan membuat anda tidak lulus di seleksi yang masih sangat awal ini. Tapi tenang saja, sebelum ujian akan ada pengarahan yang sangat jelas dari panitia seleksi. Simak dengan baik! jika tidak, anda akan panik sendiri.
Selama tes, manfaatkan waktu yang ada. Di layar komputer akan ada timer yang memperlihatkan waktu yang masih tersisa. Kerjakan soal yang anda anggap mudah dulu. Anda bisa skip soal yang susah dan kembali lagi hanya dengan mengklik nomor soal itu di layar, mudah sekali bukan?
Selain harus pintar manajemen waktu, tentu saja anda juga harus membekali diri dengan materi ujian. Beli lah buku-buku seleksi CPNS di toko buku loak, hehe. Saya sih beli buku di toko buku di belakang Stasiun UI, harganya terjangkau dan banyak pilihan. Secara aktif dan terus menerus, bahas lah soal di buku itu dan cari sumber soal lainnya di internet. Bahas teruuuuus!!!! saya sendiri baru belajar secara optimal pada H-2 ujian, hihi (sibuk kerja-red).
Struktur soal dibagi menjadi tiga jenis; Tes Wawasan Kebangsaan, Tes Intelijensia Umum, dan Tes Kepribadian. Untuk TWK, bacalah UUD 1945 serta Sejarah RI (harus lengkap buanget! dari zaman purbakala hingga pasca reformasi). TIU lebih rumit lagi, huh hah! saya berharap bisa kembali SMA, soal-soal yang dimunculkan adalah Matematika dan Logika SMA (perbandingan volume benda ruang, fisika kinetik, pengetahuan umum, dll). Terakhir, Tes Kepribadian merupakan pilihan hati (just be yourself), sebaiknya mulai kerjakan soal ini dulu untuk mengirit waktu (I wish I knew this before,hiks). Oh ya, jumlah peserta yang lulus TKD untuk formasi jabatan PDK adalah
3.923 orang.
3. Tes Kemampuan Bidang
Terdiri atas 90 soal pilihan ganda dan 2 soal essay dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris dengan jumlah yang seimbang. Baca Website BBCIndonesia, TheJakartaPost, tonton berita, update informasi internasional terbaru, pelajari Kementerian Luar Negeri, dll. Kebetulan soal-soal yang muncul bisa dikatakan cukup terjangkau bagi anak-anak HI. Saya membuat ringkasan di catatan kecil yang bisa terus dibaca hingga ujian mau dimulai. Soal essay Bahasa Indonesia saya waktu itu adalah mengenai konflik Suriah serta solusinya dan essay Bahasa Inggrisnya mengenai Pemilu 2014 serta pengaruhnya terhadap proyeksi power Indonesia di dunia internasional. Input untuk essay, tekankan peran serta Indonesia dan place yourself as Indonesian Envoy. Latihan menulis essay menggunakan tema-tema HI dan isu kekinian pasti akan memudahkan kemampuan menulis teman-teman di saat tes. Pada tahap ini, jumlah peserta PDK yang dinyatakan lulus TKB berjumlah 714 orang. Semakin sedikit ya...
4. Tes Kemampuan Bahasa Asing
Ada 9 pilihan Bahasa Asing yang bisa teman-teman pilih; Bahasa Inggris, Arab, Mandarin, Jerman, Perancis, Rusia, Spanyol, Jepang, dan Korea. Mayoritas pelamar memilih Bahasa Inggris, termasuk saya :D
Untuk pilihan Bahasa Inggris, kami mengikuti tes EPT (hampir sama dengan TOEFL ITP) di LIA Pramuka. Meskipun kemampuan lisan saya cukup baik, grammar merupakan hal yang butuh saya asah kembali. Beli atau pinjamlah buku-buku TOEFL seperti Baron, Cliff dan lainnya. Membaca teori-teori dasar Bahasa Inggris pada H-1 (since I am a deadliner) akan membantu menyegarkan memori kita. Syarat skor minimal untuk kelulusan EPT adalah 550. Then...sebanyak 232 pelamar dinyatakan lulus untuk mengikuti rangkaian seleksi final Kemlu.
5. Seleksi Final
Seleksi final terdiri atas rangkaian tes yang panjang dan melelahkan.
1. Tes Psikologi tertulis
Saya tahu ini akan terdengar klise, tapi untuk siap secara optimal dalam rangka menghadapi tes psikologi , teman-teman harus beristirahat dengan cukup. Kunci utama tes ini adalah durabilitas dan optimalisasi (kerjakan tes sebisa mungkin hingga tetes darah terakhir, huks). Teman-teman akan mengikuti tes sepanjang hari penuh dari pukul 8 pagi hingga 5 sore dengan waktu istirahat yang terbatas. Untung saja semalam sebelum ujian saya sudah tidur sangat pulas. hehe
2. Wawancara Psikologi
Seleksi ini justru seleksi yang menurut saya paling menguji perasaan. Sehari setelah tes psikologi tertulis yang bikin cape minta ampun itu, esoknya saya dijadwalkan wawancara dengan seorang psikolog. Awalnya saya pikir wawancara psikologi itu gampang; tinggal jawab pertanyaan seputar kepribadian dan pengalaman saja. Namun, saya saat itu justru dipertemukan dengan psikolog yang mungkin tugasnya adalah untuk menguji emosi dan temperamen saya.
Jika teman-teman menemui tipe psikolog yang seperti ini, bertahanlah. Tujuan utama tes ini adalah untuk melihat kemampuan defensif seorang calon diplomat. Jujur saja, waktu itu saya bahkan berusaha keras untuk menahan air mata, hihi. Sementara itu, beberapa teman yang lain justru mengalami wawancara yang katanya lancar-lancar saja >.<
Saya berkesimpulan bahwa masing-masing orang memiliki karakter yang berbeda (berdasarkan hasil tes psikologi tertulis sebelumnya). Nah, para ahli psikologi dari Dinas Angkatan Darat ini akan menggunakan metode wawancara yang berbeda untuk tiap orang. Artinya, kenali lah dirimu sebaik mungkin dan berupayalah untuk mampu mengendalikan diri dan mengatasi kelemahanmu saat wawancara.
3. Wawancara Substansi
Alhamdulillah tidak semengerikan yang saya bayangkan. Syukurnya saya membekali diri dengan materi-materi substansial kekinian dan me-review kembali skripsi saya. Tiga panelis yang mewawancarai pun semuanya sangat ramah dan berwibawa. Beberapa isu yang sempat ditanyakan saat wawancara substansi adalah:
- Iran's Nuclear Talk
Isu mengenai Nuklir Iran ini muncul dari pertanyaan panelis tentang skripsi saya yang bertemakan Sanksi Ekonomi AS terhadap Iran pada Pemerintahan Obama I. Alhamdulillah sekali, pagi sebelum ujian Ibu saya menelepon dan mengingatkan isu nuklir Iran yang masih hangat dibicarakan di tingkat global ini. Thanks,Mom!
- Interfaith Issues
- Demokrasi di Indonesia (Pemilu, Pemimpin Bangsa, dan lain-lain)
- Komunitas ASEAN
- Stance Indonesia terhadap Palestina dan Taiwan
- TKI
- Wanita sebagai diplomat
- dan lain-lain
Pintar-pintar lah menyiasati jawaban jika teman-teman tidak mengetahui secara pasti jawabannya. Gunakanlah filosofi bangsa, metafora mendayung di antara dua karang, visi misi Kemlu, kutipan-kutipan dari akademisi ternama, dan segala macam upaya cerdas untuk menaklukkan hati panelis itu.
Kemampuan membaca cara berpikir dan stance panelis adalah hal yang amat penting. Misalnya ya, dalam menjawab isu Komunitas ASEAN, pada awalnya saya menggunakan perspektif Ekopolin banget. Namun, Bapaknya tidak terlihat begitu antusias. Once saya menambahkan isu keamanan, mata beliau langsung bersinar dan mulutnya ternganga, nyiahahaha. Jadilah akhirnya saya bergeser untuk fokus pada isu-isu seperti Laut Cina Selatan, isu perbatasan, syalalala. Fiuh!
- Tes Kesehatan
Minumlah susu putih sebelum tidur untuk menetralisir racun di dalam tubuh. Teman-teman akan diminta untuk berpuasa dari jam 10 malam hingga pelaksanaan tes kesehatan keesokan harinya. Tes kesehatan terdiri dari tes darah, penyakit dalam, urin, rontgen, EKG, dan MMPI yang super duper melelahkan. Tes MMPI ini disebut juga dengan tes kerohanian yang terdiri atas 500 soal dengan dua pilihan jawaban "ya" atau "tidak". Good luck with that!!!
Dari keseluruhan rangkaian tes ini, tidak ada yang bisa diabaikan. Semua hasil tes akan diakumulasikan. Ada banyak pelamar potensial nan cerdas tidak lulus tes karena hasil tes psikologinya kurang memuaskan; bahkan di antaranya merupakan anak-anak ataupun saudara dari pejabat Kemlu. Jangan sampai jatuh karena tersandung batu yang kecil ya..jadilah yang terbaik semenjak awal. Saya yakin teman-teman bisa, hup!
Kyakyakya, akhirnya selesai juga kisah seleksi CPNS Kemlu ini. Semoga bermanfaat. Tulisan ini merupakan ungkapan terima kasih untuk senior yang juga telah menulis blog tentang kiat-kiat tes Kemlu. Harapannya, tulisan ini bisa memberi insight baru bagi teman-teman yang berniat bergabung bersama Kemlu di tahun 2014 dan seterusnya. See you in Kemlu!!!!
Raflesia II,
Pasca menulis resume Prajab Kemlu
22:04 WIB
4. Tes Kemampuan Bahasa Asing
Ada 9 pilihan Bahasa Asing yang bisa teman-teman pilih; Bahasa Inggris, Arab, Mandarin, Jerman, Perancis, Rusia, Spanyol, Jepang, dan Korea. Mayoritas pelamar memilih Bahasa Inggris, termasuk saya :D
Untuk pilihan Bahasa Inggris, kami mengikuti tes EPT (hampir sama dengan TOEFL ITP) di LIA Pramuka. Meskipun kemampuan lisan saya cukup baik, grammar merupakan hal yang butuh saya asah kembali. Beli atau pinjamlah buku-buku TOEFL seperti Baron, Cliff dan lainnya. Membaca teori-teori dasar Bahasa Inggris pada H-1 (since I am a deadliner) akan membantu menyegarkan memori kita. Syarat skor minimal untuk kelulusan EPT adalah 550. Then...sebanyak 232 pelamar dinyatakan lulus untuk mengikuti rangkaian seleksi final Kemlu.
5. Seleksi Final
Seleksi final terdiri atas rangkaian tes yang panjang dan melelahkan.
1. Tes Psikologi tertulis
Saya tahu ini akan terdengar klise, tapi untuk siap secara optimal dalam rangka menghadapi tes psikologi , teman-teman harus beristirahat dengan cukup. Kunci utama tes ini adalah durabilitas dan optimalisasi (kerjakan tes sebisa mungkin hingga tetes darah terakhir, huks). Teman-teman akan mengikuti tes sepanjang hari penuh dari pukul 8 pagi hingga 5 sore dengan waktu istirahat yang terbatas. Untung saja semalam sebelum ujian saya sudah tidur sangat pulas. hehe
2. Wawancara Psikologi
Seleksi ini justru seleksi yang menurut saya paling menguji perasaan. Sehari setelah tes psikologi tertulis yang bikin cape minta ampun itu, esoknya saya dijadwalkan wawancara dengan seorang psikolog. Awalnya saya pikir wawancara psikologi itu gampang; tinggal jawab pertanyaan seputar kepribadian dan pengalaman saja. Namun, saya saat itu justru dipertemukan dengan psikolog yang mungkin tugasnya adalah untuk menguji emosi dan temperamen saya.
Jika teman-teman menemui tipe psikolog yang seperti ini, bertahanlah. Tujuan utama tes ini adalah untuk melihat kemampuan defensif seorang calon diplomat. Jujur saja, waktu itu saya bahkan berusaha keras untuk menahan air mata, hihi. Sementara itu, beberapa teman yang lain justru mengalami wawancara yang katanya lancar-lancar saja >.<
Saya berkesimpulan bahwa masing-masing orang memiliki karakter yang berbeda (berdasarkan hasil tes psikologi tertulis sebelumnya). Nah, para ahli psikologi dari Dinas Angkatan Darat ini akan menggunakan metode wawancara yang berbeda untuk tiap orang. Artinya, kenali lah dirimu sebaik mungkin dan berupayalah untuk mampu mengendalikan diri dan mengatasi kelemahanmu saat wawancara.
3. Wawancara Substansi
Alhamdulillah tidak semengerikan yang saya bayangkan. Syukurnya saya membekali diri dengan materi-materi substansial kekinian dan me-review kembali skripsi saya. Tiga panelis yang mewawancarai pun semuanya sangat ramah dan berwibawa. Beberapa isu yang sempat ditanyakan saat wawancara substansi adalah:
- Iran's Nuclear Talk
Isu mengenai Nuklir Iran ini muncul dari pertanyaan panelis tentang skripsi saya yang bertemakan Sanksi Ekonomi AS terhadap Iran pada Pemerintahan Obama I. Alhamdulillah sekali, pagi sebelum ujian Ibu saya menelepon dan mengingatkan isu nuklir Iran yang masih hangat dibicarakan di tingkat global ini. Thanks,Mom!
- Interfaith Issues
- Demokrasi di Indonesia (Pemilu, Pemimpin Bangsa, dan lain-lain)
- Komunitas ASEAN
- Stance Indonesia terhadap Palestina dan Taiwan
- TKI
- Wanita sebagai diplomat
- dan lain-lain
Pintar-pintar lah menyiasati jawaban jika teman-teman tidak mengetahui secara pasti jawabannya. Gunakanlah filosofi bangsa, metafora mendayung di antara dua karang, visi misi Kemlu, kutipan-kutipan dari akademisi ternama, dan segala macam upaya cerdas untuk menaklukkan hati panelis itu.
Kemampuan membaca cara berpikir dan stance panelis adalah hal yang amat penting. Misalnya ya, dalam menjawab isu Komunitas ASEAN, pada awalnya saya menggunakan perspektif Ekopolin banget. Namun, Bapaknya tidak terlihat begitu antusias. Once saya menambahkan isu keamanan, mata beliau langsung bersinar dan mulutnya ternganga, nyiahahaha. Jadilah akhirnya saya bergeser untuk fokus pada isu-isu seperti Laut Cina Selatan, isu perbatasan, syalalala. Fiuh!
- Tes Kesehatan
Minumlah susu putih sebelum tidur untuk menetralisir racun di dalam tubuh. Teman-teman akan diminta untuk berpuasa dari jam 10 malam hingga pelaksanaan tes kesehatan keesokan harinya. Tes kesehatan terdiri dari tes darah, penyakit dalam, urin, rontgen, EKG, dan MMPI yang super duper melelahkan. Tes MMPI ini disebut juga dengan tes kerohanian yang terdiri atas 500 soal dengan dua pilihan jawaban "ya" atau "tidak". Good luck with that!!!
Dari keseluruhan rangkaian tes ini, tidak ada yang bisa diabaikan. Semua hasil tes akan diakumulasikan. Ada banyak pelamar potensial nan cerdas tidak lulus tes karena hasil tes psikologinya kurang memuaskan; bahkan di antaranya merupakan anak-anak ataupun saudara dari pejabat Kemlu. Jangan sampai jatuh karena tersandung batu yang kecil ya..jadilah yang terbaik semenjak awal. Saya yakin teman-teman bisa, hup!
Kyakyakya, akhirnya selesai juga kisah seleksi CPNS Kemlu ini. Semoga bermanfaat. Tulisan ini merupakan ungkapan terima kasih untuk senior yang juga telah menulis blog tentang kiat-kiat tes Kemlu. Harapannya, tulisan ini bisa memberi insight baru bagi teman-teman yang berniat bergabung bersama Kemlu di tahun 2014 dan seterusnya. See you in Kemlu!!!!
Raflesia II,
Pasca menulis resume Prajab Kemlu
22:04 WIB